Jumat, 30 Desember 2011

sahabat sejati

Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati..’
“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya” (H.R al-Hakim)
ALLAH SWT mencipta makhluk di atas muka bumi ini berpasang-pasangan. Begitu juga manusia, tidak akan hidup bersendirian. Kita tidak boleh lari dari berkawan dan menjadi kawan kepada seseorang. Jika ada manusia yang tidak suka berkawan atau melarang orang lain daripada berkawan, dia dianggap ganjil dan tidak memenuhi ciri-ciri sebagai seorang manusia yang normal.
Inilah antara hikmah, kenapa Allah SWT mencipta manusia daripada berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa. Firman Allah SWT dalam surah al-Hujurat ayat 13, yang bermaksud:
“Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan berpuak-puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu sama lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang lebih bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya.”
Dalam Islam faktor memilih kawan amat dititikberatkan. Hubungan persahabatan adalah hubungan yang sangat mulia, kerana kawan atau sahabat berperanan dalam membentuk personaliti individu. Ada kawan yang sanggup bersusah-payah dan berkongsi duka bersama kita, dan tidak kurang juga kawan yang nampak muka semasa senang dan hanya sanggup berkongsi kegembiraan sahaja.
Pendek kata sahabat boleh menentukan corak hidup kita. Justeru, jika salah pilih sahabat kita akan merana dan menerima padahnya. Selari dengan hadith Rasululah saw yang bermaksud: “Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya” (H.R Abu Daud).
Bak kata pepatah Arab, “Bersahabat dengan penjual minyak wangi, kita akan menerima percikan wangiannya, manakala bersahabat dengan tukang besi, percikan apinya akan mencarikkan baju kita.”
Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik?
Seorang bijak pandai berpesan kepada anak lelakinya: “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut:
  • Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu;
  • Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;
  • Jika engkau memerlu pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;
  • Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik;
  • Jika dia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu;
  • Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;
  • Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;
  • Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu;
  • Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;
  • Jika engkau berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu;
  • Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu;
  • Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan;
  • Dia membantumu menunaikan tanggungjawab serta melarang melakukan perkara buruk dan maksiat;
  • Dia mendorongmu mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.
Sebagai remaja yang terlepas daripada pandangan ayah ibu berhati-hatilah jika memilih kawan. Kerana kawan, kita bahagia tetapi kawan juga boleh menjahanamkan kita.
Hati-hatilah atau tinggalkan sahaja sahabat seperti dibawah:
  • Sahabat yang tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.
  • Sahabat hipokrit: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.
  • Sahabat pengampu: Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang dia tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu atau mengkhianati amanahmu. Bila telah di percayai, dia khianati. Bila telah di cintai, dia dustakan.
  • Sahabat pemboros dan suka hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka berpesta, suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan yang melalaikan.
  • Sahabat yang membawamu semakin jauh dari Allah. Seorang yang tidak menambah kebajikanmu di dunia, lebih2 lagi di akhirat. Seorang yang tidak menambah manfaat kehidupanmu di akhirat, bukanlah temanmu yang sebenar.
Hati-hatilah memilih kawan, kerana kawan boleh menjadi cermin peribadi seseorang. Berkawanlah kerana Allah untuk mencari redha-Nya.

10 Tips Sukses meraih cita-cita

1. Kenali kemampuan dirimu.
2. Fokus pada tujuan.
3. Konsentrasi penuh terhadap cita-citamu.
4. Asah terus bakatmu.
5. Berani mencoba sesuatu yang baru.
6. Tekunlah berlatih.
7. Kembangkanlah dirimu.
8. Belajarlah dari orang sukses.
9. Berdoalah dan tawakal selalu.
10. Mintalah doa dan restu orang tua.



"Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya kedua tangannya pada siang hari, pada malam itu ia diampuni oleh Allah."
(HR Ahmad)

Index Quran








semoga bermanfaat

makanan ciri khas kudus : SOTO

bahan:
1 ekor ayam kampung 100 gram tauge, dibuang akarnya & dicuci bersih 2 batang daun seledri, diiris halus 2 batang daun bawang, diiris halus 5 butir bawang merah 10 siung bawang putih 50 gram bawang goreng 5 butir kemiri 4 cm jahe 2 lembar daun salam 4 cmlengkuas / laos, dimemarkan 1 sdt bumbu penyedap 1 jeruk nipis, diambil airnya Garamdan merica secukupnya


Cara Membuat:
Siapkan air di dalam panci besar. Masukkan ayam kampung, daun salam dan lengkuas didalam panci, rebus sampai matang dan empuk. Angkat ayam yang sudah empuk, tiriskan.Suwir-suwir daging ayam, sisihkan. Pisahkan kaldu ayam sebanyak 2 liter, jika kurangtambahkan air matang. Cincang kasar bawang merah dan putih. Kemiri dihaluskan. Jahedimemarkan, lalu dibakar sebentar. Panaskan 2 sdm minyak lalu tumis bawang merah,bawang putih, kemiri dan jahe sampai harum. Masukkan tumisan bumbu ke dalam kaldu ayam yang sudah dipisahkan. Tambahkan bumbu penyedap, garam dan merica secukupnya dan didihkan di atas api sedang. Setelah mendidih, angkat.


Cara menyajikan:
Siapkan mangkuk cekung, masukkan daging ayam, tauge, bawang merah, daun bawang,daun seledri dan perasan jeruk nipis. Terakhir, tuangkan kaldunya. Sajikan selagi panasdengan Sambal Kecap.


Untuk 4-6 orang.

pariwisata

Kudus dikenal sebagai penghasil produk rokok kretek. Bapak Nitisemitro merupakan usahawan pertama yang memulai bisnis rokok pada tahun 1906. Saat ini Kudus memiliki banyak pabrik rokok dengan berbagai merk, antara lain Jambu Bol, Jarum, Sukun, Noroyono, dll. Kudus terletak lebih kurang 25 km dari Demak ke arah timur atau 51 km dari Semarang pada jalur jalan ke Surabaya.

Obyek wisata yang dapat dikunjungi di Kabupaten Dati II Kudus adalah :

a. Museum Kretek.
Museum ini merupakan daya tarik wisata pertama sebelum memasuki kota dari Demak. Berlokasi di desa Getas Pejaten 3 km dari pusat kota. Di Museum ini dipamerkan aneka ragam bentuk bungkus rokok yang pernah dibuat, diorama proses pembuatan rokok kretek secara tradisional mulai dari pengeringan daun tembakau sampai pembuatan rokok. Dekat museum dapat dilihat Rumah Ukir Tradisional Kudus yang keseluruhan bangunannya diukir dengan aneka ragam motif misalnya motif bunga.

b. Menara Kudus.
Masjid kuno ini dibangun oleh Sunan Kudus pada abad 16. Sunan Kudus adalah salah satu sembilan Wali (Penyebar Agama Islam) di Jawa. Satu hal yang menarik bila mengunjungi masjid Kudus adalah bentuk bangunan menaranya yang unik, dengan perpaduan desain arsitektur bangunan Jawa-Hindu dan bangunan Islam.

c. Daerah Wisata Pegunungan Colo.
Terletak di sebelah selatan lereng gunung Muria dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut dan berjarak 18 km dari Kudus ke arah utara. Di dekat Colo 1,5 km ke arah utara dapat dikunjungi Makam Sunan Muria, salah seorang dari 9 Wali (Penyebar Agama Islam). Letak makam berada di sebuah bukit yang terpisah dari Colo.

d. Masjid dan pintu gerbang tua di jaman Jepang
Lokasi 5 km timur kota Kudus.

e. Batu peninggalan kuno, dimungkinkan ada sebelum Islam masuk.
Data ditemui di selatan pasar lama.

e. Daya tarik wisata lainnya.
Jika ingin mengetahui lebih jauh lagi atau mengetahui bagaimana membuat rumah kayu tradisional dapat mengunjungi Workshop "Artis Jaya" di Jl. KH. Noor Hadi 24 Kudus. Pusat rekreasi lainnya adalah "Kinder Garten" yang terletak di pusat kota dilengkapi dengan fasilitas taman lalu lintas mini, arena bermain anak-anak, kolam pancing, kafetaria, dll. Makanan khas kota Kudus yang dapat dibeli untuk oleh-oleh "Jenang Kudus" dengan aneka macam rasa seperti panili, coklat, nanas, pisang, dll.

Kamis, 29 Desember 2011

Kota kudus


Kabupaten Kudus, adalah sebuah kabupaten diProvinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kudus, berada di jalur pantai utara timur Jawa Tengah, yaitu di antara (Semarang-Surabaya). berada 51 km sebelah timur Kota Semarang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pati di timur,Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di selatan, serta Kabupaten Jepara di barat. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Selain itu kudus juga di kenal sebagai kota santri, kota ini juga menjadi pusat perkembangan agama islam pada abad pertengahan hal itu dapat dilihat dari terdapatnya 2 makam wali/ sunan, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (Gunung Muria), dengan puncaknyaGunung Saptorenggo (1.602 meter), Gunung Rahtawu (1.522 meter), dan Gunung Argojembangan (1.410 meter). Sungai terbesar adalah Sungai Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak.

Kabupaten Kudus terdiri atas 9 kecamatan, yang dibagi lagi atas 123 desadan 9 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Kudus. Kudus merupakan kabupaten dengan wilayah terkecil dan memiliki jumlah kecamatan paling sedikit di Jawa Tengah. Kabupaten Kudus terbagi menjadi 3 wilayah pembantu bupati (Kawedanan), setiap kawedanan terdiri 3 kecamatan yaitu: (1) Kawedanan Kota (Kec. Kota, Jati dan Undaan). (2) Kawedanan Cendono (Kec. Bae, Gebog dan Kaliwungu). (3) Kawedanan Tenggeles (Kec. Mejobo, Dawe dan Jekulo).

Perkembangan perekonomian di kudus tidaklah lepas dari pengaruh perindustrian. Beberapa perusahaan industri besar yang ada di kudus adalah PT. Djarum, PT. Petra, PR. Sukun, PT. Nojorono. PT.Hartono Istana Electronic (d/h Polytron), PT. Pura, PT. Kudos, dan ribuan perusahaan industri kecil dan menengah.

Mesjid Kudus

Penyebaran agama Islam di Jawa dilakukan oleh para pedagang, yang dipelopori oleh Maulana Maroko, yang lebih dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim. Beliau menyebarkan Islam tidak hanya sendiri, melainkan bersama-sama dengan yang lain atau biasa disebut dengan Wali Songo. Wali-wali tersebut menyampaikan risalah Islam dengan cara yang berbeda, salah diantaranya adalah yang kita kenal dengan Ja'far Shodiq atau biasa disebut dengan Kanjeng Sunan Kudus.
Masjid Menara Kudus merupakan salah satu peninggalan sejarah, sebagai bukti proses penyebaran Islam di Tanah Jawa. Masjid ini tergolong unik karena desain bangunannya, yang merupakan penggabungan antara Budaya Hindu dan Budaya Islam. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam, Di Jawa telah berkembang agama Budha dan Hindu dengan peninggalannya berupa Candi dan Pura. Selain itu ada penyembahan terhadap Roh nenek moyang (Animisme) dan kepercayaan terhadap benda-benda (dinamisme). Masjid Menara Kudus menjadi bukti, bagaimana sebuah perpaduan antara Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Hindu telah menghasilkan sebuah bangunan yang tergolong unik dan bergaya arsitektur tinggi. Sebuah bangunan masjid, namun dengan menara dalam bentuk candi dan berbagai ornamen lain yang bergaya Hindu.
Menurut sejarah, Masjid Menara Kudus didirikan oleh Sunan Kudus atau Ja'far Shodiq adalah putra dari R. Usman Haji yang bergelar dengan Sunan Ngudung di Jipang Panolan (ada yang mengatakan tempat tersebut terletak di sebelah utara Blora). Sunan Kudus kawin dengan Dewi Rukhil, puteri dari R. Makdum Ibrahim, Kanjeng Sunan Bonan di Tuban. R. Makdum Ibrahim adalah putra R. Rachmad (Sunan Ampel) putra Maulana Ibrahim. Dengan demikian Sunan Kudus adalah menantunya Kanjeng Sunan Bonang.Sunan Kudus selain dikenal seorang ahli agama juga dikenal sebagai ahli ilmu tauhid, ilmu hadist dan ilmu fiqh. Karena itu, diantara kesembilan wali, hanya beliau yang terkenal sebagai "Waliyil Ilmi". Adapun cara Sunan Kudus menyebarkan agama Islam adalah dengan jalan kebijaksanaan, sehingga mendapat simpati dari penduduk yang saat itu masih memeluk agama Hindu. Salah satu contohnya adalah, Sapi merupakan hewan yang sangat dihormati oleh agama Hindu, suatu ketika kanjeng Sunan mengikat sapi di pekarangan masjid, setelah mereka datang Kanjeng Sunan bertabligh, sehingga diantara mereka banyak yang memeluk Islam. Dan sampai sekarang pun di wilayah Kudus, khususnya Kudus Kulon dilarang menyembelih sapi sebagai penghormatan terhadap agama Hindu sampai dengan saat ini.
Penghormatan lain adalah dibuat dalam bentuk bangunan menara masjid yang bercorak Hindu. Menurut sejarah, masjid Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 956 H. Hal ini terlihat dari batu tulis yang terletak di Pengimaman masjid, yang bertuliskan dan berbentuk bahasa Arab, yang sulit dibaca karena telah banyak huruf-huruf yang rusak.Batu itu berperisai, dan ukuran perisai tersebut adalah dengan panjang 46 cm, lebar 30 cm. Konon kabarnya batu tersebut berasal dari Baitulmakdis (Al Quds) di Yerussalem - Palestina. Dari kata Baitulmakdis itulah muncul nama Kudus yang artinya suci, sehingga masjid tersebut dinamakan masjid Kudus dan kotanya dinamakan dengan kota Kudus.
Masjid Menara Kudus ini terdiri dari 5 buah pintu sebelah kanan, dan 5 buah pintu sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah. Pintu besar terdiri dari 5 buah, dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada 8 buah. Namun masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar dari semula karena pada tahun 1918 - an telah direnovasi. Di dalamnya ada kolam masjid, kolam yang berbentuk "padasan" tersebut merupakan peninggalan jaman purba dan dijadikan sebagai tempat wudhu. Masih menjadi pertanyaan sampai sekarang, apakah kolam tersebut peninggalan jaman Hindu atau sengaja dibuat oleh Sunan Kudus untuk mengadopsi budaya Hindu. Di dalam masjid ada 2 buah bendera, yang terletak di kanan dan kiri tempat khatib membaca khutbah. Di serambi depan masjid terdapat sebuah pintu gapura, yang biasa disebut oleh penduduk sebagai "Lawang kembar", konon kabarnya gapura tersebut berasal dari bekas kerajaan Majapahit dahulu, gapura tersebut dulu dipakai sebagai pintu spion.
Cerita tentang menara Kudus pun ada berbagai versi, ada pendapat yang mengatakan, "bahwa menara Kudus adalah bekas candi orang Hindu,". Buktinya bentuknya hampir mirip dengan Candi Kidal yang terdapat di Jawa Timur yang didirikan kira-kira tahun 1250 atau mirip dengan Candi Singosari. Pendapat lain mengatakan kalau dibawah menara Kudus, dulunya terdapat sebuah sumber mata air kehidupan. Kenapa? karena mahluk hidup yang telah mati kalau dimasukkan dalam mata air tersebut menjadi hidup kembali.Karena dikhawatirkan akan dikultuskan, ditutuplah mata air tersebut dengan bangunan menara. Menara Kudus itu tingginya kira-kira 17 meter, di sekelilingnya dihias dengan piringan-piringan bergambar yang kesemuanya berjumlah 32 buah banyaknya. 20 buah diantaranya berwarna biru dan berlukiskan mesjid, manusia dengan unta dan pohon kurma. Sedang 12 buah lainnya berwarna merah putih berlukiskan kembang. Dalam menara ada tangganya yang terbuat dari kayu jati yang mungkin dibuat pada tahun 1895 M. Tentang bangunannya dan hiasannya jelas menunjukkan hubungannya dengan kesenian Hindu Jawa. Karena bangunan Menara Kudus itu terdiri dari 3 bagian: (1) Kaki (2) Badan dan (3) Puncak bangunan. Dihiasi pula dengan seni hias, atau artefix (hiasan yang menyerupai bukit kecil).
Tampak dari depan sekilas memang masjid Menara Kudus ini kelihatan kecil, namun setelah masuk ke dalam luas sekali. Selain masjid, ternyata di belakang masjid adalah komplek makam Kanjeng Sunan Kudus dan para keluarganya. Pintu masuk makam terletak disebelah kanan masjid, kemudian setelah melalui jalan kecil kita akan melalui pintu kedua memasuki komplek yang didalamnya ada pondokan-pondokan. Ditengah-tengah pondokan tersebut ada sebuah bangunan paling besar, konon kabarnya bangunan tersebut adalah tempat pertemuan para Walisongo sekaligus tempat Sunan Kudus memberikan wejangan kepada para muridnya. Disebelah utara sebuah komplek ini ada sebuah pintu kecil menuju ke komplek pemakaman Kanjeng Sunan. Komplek-komplek makam tersebut terbagi-bagi dalam beberapa blok, dan tiap blok merupakan bagian tersendiri dari hubungannya terhadap Kanjeng Sunan. Ada blok para putera dan puteri Kanjeng Sunan, ada blok para Panglima perang dan blok paling besar adalah makam Kanjeng Sunan sendiri. Uniknya adalah semua pintu penghubung antar blok berbentuk gapura candi-candi. Tembok-tembok yang mengitarinya pun dari bata merah yang disusun berjenjang, ada yang menjorok ke dalam dan ke luar seperti layaknya bangunan candi. Panorama yang nampak adalah komplek pemakaman Islam namun bercorak Hindu.
Efek unik dan historis inilah yang sangat menarik para wisatawan religi maupun wisatawan biasa. Setiap hari tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan, wisatawan yang berasal dari sekitar kota Kudus biasanya berkunjung pada hari biasa, hari Sabtu dan Minggu biasanya lebih banyak pengunjung dari luar kota. Tanggal 10 Syura 'merupakan puncak keramaian di komplek masjid ini, dalam rangka khaul wafatnya Kanjeng Sunan Kudus. Meskipun mengandung keunikan yang khas, namun tata ruang sekitar masjid tampak amburadul. Karena terletak dipusat kota Kudus, hanya 5 menit dari alun-alun kota Kudus, masjid ini dikepung oleh perumahan penduduk yang cukup padat.Sehingga, mengurangi keindahan komplek bangunan Masjid Menara Kudus ini yang sekarang masuk sebagai salah satu cagar budaya. Selain itu, banyaknya pengemis yang berada disekitar masjid, juga dapat mengganggu para pengunjung yang datang. Agar terus terjaga kelestariannya, penataan ruang sekitar masjid harus diperbaiki kembali untuk mempertahankan kesan indah dan unik Masjid Menara Kudus ini.
Selain terkenal dengan jenang Kudusnya, makanan lain khas Kota Kudus adalah Soto Kudus. Sekarang ini Soto Kudus sudah hampir merambah kota-kota besar di seluruh Indonesia. Terasa ada yang berbeda dengan soto kudus lainnya ketika kita makan Soto Kudus "Pak Ramidjan" yang terletak di Jl.Jepara - Jember, Kudus ini. Tak jauh dari Masjid Menara Kudus kita bisa temukan tempat ini dengan gampang. Hanya 5 menit perjalanan, dan hampir setiap orang disekitar tempat tersebut mengenal tempat ini. Tempatnya biasa saja, tidak terkesan mewah atau unik, namun setelah mencicipi soto tersebut, rasanya membuat lidah bergoyang dan ingin nambah lagi.
Seperti kata Bu Hj.Nikmah, pengelola soto Pak Ramidjan, "rata-rata orang yang sudah berkunjung kesini akan mengatakan, soto kudus pak Ramidjan ini yang paling lezat,". Dari aroma bumbu, memang soto Pak Ramidjan ini memberikan racikan bumbu yang berbeda dengan soto kudus lainnya, dan berani. Selain soto kudus, nasi pindang juga tersedia, tentunya terasa khas dan berbeda dengan yang lainnya. Karena dengan resep dan bumbu yang berbeda, rata-rata makanan yang tersaji di tempat ini memiliki rasa yang lezat dan bisa membuat kita ketagihan untuk makan di tempat ini lagi. Apalagi harga yang tidak begitu mahal, dan sangat terjangkau, membuat orang-orang suka makan di tempat ini.