Selasa, 13 Maret 2012

Kisah Anak Adam – Qabil dan Habil


Allah S.W.T berfirman:
“Ceritakanlah kepada mereka kisah dua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan korban, maka yang diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil), sedangkan yang dari Qabil tidak diterima. Ia (Qabil) berkata, ‘Aku pasti akan membunuhnya.’ Habil berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa membunuhku dan dosamu sendiri. Maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim. ‘Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya ia menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, ‘Aduhai, celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini ?’ Karena itu jadilah ia seorang diantara orang-orang yang menyesal.” (Al Maidah 27-31)
Al Sadi menyebutkan, dari Abu Malik, dan Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas’ud, dari beberapa orang sahabat Rasulullah S.A.W, bahwa Adam menikahkan setiap anak laki-lakinya dengan anak perempuannya kembaran anak laki-lakinya yang lain. Dan Habil hendak menikahi saudara perempuannya yang menjadi kembaran Qabil yang berusia lebih tua daripada Habil.
Kembaran Qabil (bernama Iqlima) adalah puteri Adam yang paling cantik. Dan Qabil bermaksud menikahinya, tetapi Adam memerintahkan Habil untuk menikahi puteri kembaran Qabil tersebut, namun Qabil menolaknya. Setelah itu, Adam menyuruh keduanya berkurban.
Maka keduanya pun berangkat mempersembahkan kurban yang diminta. Sebagai seorang peternak kambing, Habil mempersembahkan kambing yang gemuk. Sedangkan sebagai petani, Qabil mempersembahkan hasil pertanian yang jelek-jelek. Kemudian turun api yang menyambar kurban Habil (pertanda kurbannya diterima) dan mengabaikan kurban yang dipersembahkan Qabil. Maka Qabil pun marah seraya berkata, “Aku akan membunuhmu agar tidak dapat menikahi saudara kembaranku.”
Habil menjawab, “Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.”
Mendengar itu, Qabil marah dan memukul saudaranya dengan besi hingga meninggal. Ada pula yang mengatakan, Qabil membunuh Habil dengan batu karang yang ia lemparkan ke kepalanya ketika sedang tidur. Dan ada juga yang menyatakan bahwa Qabil mencekik leher Habil dengan keras hingga meninggal. Wallahualam
Sebagian ulama menyebutkan, bahwa setelah Qabil membunuh saudaranya, ia menggendong jasad Habil kesana-kemari selama satu tahun. Ada pula yang menyatakan selama seratus tahun. Hal ini berlangsung hingga Allah mengirimkan dua ekor burung gagak dan akhirnya salah satunya membunuh yang lainnya, kemudian menggali tanah untuk menguburkan burung gagak yang mati tersebut.
[disadur dari Kisah Para Nabi karangan Ibnu Katsir]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar