Selasa, 13 Maret 2012

Kisah Nabi Zulkifli A.S – Cobaan Iblis


Kekosongan kursi raja segera ditempati oleh nabi Zulkifli yang merangkap sebagai hakim. Ia melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dan adil. Di bawah kepemimpinannya, rakyat hidup senang, makmur, tentram, dan bahagia. Sejak menjabat sebagai raja, nabi Zulkifli senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaannya.
Pada suatu malam, seorang pembantu istana mengetuk pintu kamarnya perlahan. Pembantu istana tersebut memberitahu bahwa ada seorang warga yang datang meminta bantuan. Nabi Zulkifli pun segera menemuinya dan menanyakan persoalan yang sedang ia hadapi. Sang warga bercerita bahwa ia baru saja dirampok di jalanan. Saat warga tersebut bercerita, nabi Zulkifli merasakan adanya keganjilan. Daerah perampokan yang disebutnya merupakan daerah yang aman. Apalagi selama ini di negerinya tidak pernah terjadi tindak kejahatan.  Karena kecurigaannya yang besar, nabi Zulkifli menyuruh warga tersebut datang lagi pada pagi atau petang hari keesokan harinya. Namun orang itu tidak kunjung datang. Pada malam harinya, saat nabi Zulkifli sedang bersiap-siap tidur, orang itu datang lagi. Nabi Zulkifli pada saat itu sangat letih dan seharusnya sedang beristirahat. Tetapi dengan sabar ia menemui tamunya. “Mengapa saat siang atau petang anda tidak datang?” Tanya nabi Zulkifli. “Perampok itu sangat cerdik Tuanku, saat siang hari barang saya dikembalikan, namun di malam hari barang saya dirampasnya lagi.”
Pada suatu malam, nabi Zulkifli sangat lelah dan menyuruh pembantu istana menutup semua pintu dan menguncinya. Namun saat ia hendak tidur, terdengar suara pintu kamarnya diketuk, tapi ternyata tidak ada seorangpun disitu. Nabi Zulkifli memeriksa sekeliling istana, dan menemukan seseorang, padahal semua pintu masuk istana telah terkunci rapat. “Kau bukan manusia, kau pastilah iblis.” Kata Zulkifli. “Aku memang iblis yang ingin menguji kesabaranmu. Dan ternyata memang benar, kau adalah orang yang dapat memenuhi amanat.”
Memang demikianlah adanya, Zulkifli adalah nabi yang sabar, dapat menjaga amanat, dan tidak pernah marah kepada tamunya. Dikisahkan pada suatu hari terjadi peperangan antara negerinya dengan pemberontak yang durhaka terhadap Allah SWT. Nabi Zulkifli memerintahkan prajurit dan rakyatnya untuk pergi ke medan perang. Namun rakyatnya tidak mau memenuhi perintahnya karena mereka terlalu takut. Rakyatnya hanya mau berperang jika Zulkifli mau mendoakan agar Allah menjamin hidup mereka. Mendengar itu Zilkifli tidak lantas marah, bahkan ia bersedia memenuhi permintaan rakyatnya.  Akhirnya dalam peprangan itu mereka memperoleh kemenangan, dan sesuai doa Zulkifli tidak satupun dari mereka yang mati di medan juang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar